Angka Kasus COVID-19 Secara Nasional Menurun Secara Signifikan, Jangan Lengah Tetap Waspada

28 September, 2021
Dilansir dari InfoPublik.id, Kasus aktif C-19, secara nasional telah mengalami penurunan sebanyak 92,6 persen dari puncaknya pada 24 Juli 2021. Sementara itu, kasus aktif per 26 September 2021 pun terhitung lebih rendah dari angka pada 2 September 2020, yakni 42.769 dengan 43.059.Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan, mengatakan bahwa per 26 September 2021, kasus konfirmasi COVID-19 nasional turun sebanyak 96,6 persen dari puncaknya pada 15 Juli 2021 lalu. “Kita tidak boleh berpuas diri, tapi justru tambah hati-hati. Teman-teman Polri dan TNI sudah kerja dengan luar biasa, begitu juga dengan dinas kesehatan, saya kira mereka sudah bekerja bahu membahu,” kata Menko Luhut saat melaksanakan Konferensi Pers Hasil Rapat Terbatas (Ratas) Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) secara virtual pada Senin (27/9).Dari pencapaian itu, Luhut mengatakan bahwa kuncinya adalah pengecekan time to time dan pemeriksaan detail ke bawah. “Jadi tidak bisa seperti fire and forget, kita harus turun ke bawah melihat pelaksanaannya,” tutupnya.Di kesempatan yang sama, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menjelaskan perkembangan kasus luar Jawa Bali. Dari angka kasus aktif nasional sebesar 42.769, kasus distribusi luar Jawa adalah sebesar 62,84 persen. Sementara dilihat dari segi kesembuhan nasional yang 95,62 persen di luar Jawa bali adalah 94,96 persen. Sementara itu, tingkat kematian nasional 3,36 persen, dan luar Jawa-Bali adalah 3,08 persen.Mengutip perintah Presiden, Menko Airlangga mengatakan bahwa Presiden menggarisbawahi penggunaan DAU (Dana Alokasi Umum) dan DAK ( Dana Alokasi Khusus ) di daerah agar difokuskan untuk penanganan COVID-19.“Bapak Presiden mengingatkan, masing-masing Kementerian/Lembaga (KL) perlu memonitor belanja negara agar pertumbuhan ekonomi masih bisa terjaga,” tutup Menko Airlangga.Sementara Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin memaparkan, “Perubahan dari pandemi ke endemi akan dijalankan secara normal dengan protokol kesehatan yang baik. Ini dilakukan melalui penerapan protokol kesehatan atau perubahan perilaku serta 3M,” jelasnya.Menkes Budi menambahkan, sektor pendidikan saat ini menjadi salah satu prioritas, sebab pembelajaran tatap muka apabila terus ditunda akan menyebabkan banyak kerugian jangka panjang. Oleh karena itu, pembelajaran tatap muka secara bertahap akan diimplementasikan dengan pengawasan, passive case finding dan active case finding.Menteri Pendidikan Nadiem Makarim menambahkan, data dari Bank Dunia dan berbagai institusi riset menemukan learning loss yang bisa terjadi apabila di tingkat SD dan PAUD sekolah tidak dapat dibuka, dimana dampak yang terjadi dapat bersifat permanen.“Ada tantangan disana sini, tapi kita lebih takut dan ngeri kalau generasi yang akan datang jadi tidak berpendidikan. Apapun yang kita buat tentu ada resikonya. Tapi akan lebih besar lagi resikonya jika sekolah tidak dapat berjalan,” tutup Menko Marves Luhut.(Diskominfo/sumber:InfoPublik.id )Share this:TwitterFacebook

Berita


Seminar Akbar PGRI ” PGRI Maju Indonesia Maju “, Pentingnya Nilai-nilai Luhur

19 April, 2025

Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) memiliki peran penting sebagai wadah bagi guru untuk...

KENAL PISAH KAPOLRES MAGETAN

17 April, 2025

Sobatkom… Kapolres Magetan kini resmi dipimpin AKBP Raden Erik Bangun Prakasa dari Bidpropam...

Selepas Lebaran Satgas “Burung Hantu” Nguntoronadi Kembali Beraksi

16 April, 2025

Wujudkan Layanan Sosial yang Inklusif dan Humanis, setelah libur Idul Fitri 1446 H, “Satgas...

Festival Pamelo Magetan 2025, Buah Khas Andalan Bumi Mageti

15 April, 2025

Festival Pamelo Magetan merupakan acara tahunan yang menampilkan jeruk pamelo, produk unggulan...

Tergabung dalam Grup F Perbasi Kabupaten Magetan Ikuti Pra – PORPROV IX Jawa Timur Tahun 2025

15 April, 2025

SobatKom Ketua Umum PERBASI Magetan periode 2024 – 2028 Cahaya Wijaya, S.STP., M.Si...