Peringatan Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW Momentum Untuk Meningkatkan Iman Dan Taqwa
10 Maret, 2021
Komando Distrik Militer (Kodim) 0804/Magetan menggelar kegiatan peringatan Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW 1442 H/2021 M. Peringatan Isra’ Mi’raj kali ini mengambil tema “Maknai Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW 1442 H/2021 M Sebagai Landasan Moral Prajurit Dan PNS Kodam V/Brawijaya Bermental Tangguh”.Kegiatan yang berlangsung di Aula Makodim 0804/Magetan dipimpin oleh Dandim 0804/Magetan Letkol Inf Ismulyono Tri Widodo, S.I.P, dengan tauziyah makna Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW yang dibawakan oleh KH Bahrul Ulwan pengasuh Ponpes Darul Falah Jongke, Karas, Magetan. Rabu (10/03).Dalam sambutanya Dandim 0804/Magetan menyampaikan, dengan memperingati Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW, diharapakan sebagai umat Islam, kita dapat mengambil nilai – nilai positif dan mengimplementasikan apa yang sudah dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW dalam kehidupan sehari – hari, serta menjadikannya landasan dalam menjalankan tugas.“Selain itu, peringatan Isra’ Mi’raj juga merupakan momentum yang sangat tepat, untuk kita senantiasa meningkatkan keimanan dan ketaqwaan terhadap Allah SWT,” jelasnya.Pada kesempatan tersebut Dandim juga mengingatkan di tengah pandemi Covid-19 saat ini, para prajurit untuk tetap patuh dan mengajak masyarakat untuk selalu mentaati disiplin dalam menjalankan protokol kesehatan.Sementara itu dalam Ceramah KH Bahrul Ulwan dengan penuh semangat menyampaikan, uraian Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW, Beliau menjelaskan bahwa Isra Mi’raj adalah perjalanan malam hari Rasulullah Nabi Muhammad Saw dari Masjidil Haram (Mekkah) ke Masjidil Al Aqsa (Yerusalem-Palestina), kemudian dilanjutkan menuju langit ke Sidratul Muntaha dengan tujuan menerima wahyu Allah SWT. Ada banyak arti, makna dan hikmah dari peristiwa Isra Mi’raj Nabi Muhammad Saw.Salah satu makna dari peristiwa Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW adalah perintah Sholat 5 waktu sebagai benteng utama yang membimbing manusia menuju kemuliaan serta menghindarkan diri kita dari perbuatan keji dan munkar, untuk mencapai kecintaan dan keberkahan Allah SWT semata, ”ucapnya”. (Pen 0804)Share this:TwitterFacebook