2 Payung Karya Rumah Belajar ‘KITA’ Jadi Pengisi Tetap Museum Payung Indonesia

6 September, 2022
2 Payung Karya Rumah Belajar ‘KITA’ Jadi Pengisi Tetap Museum Payung IndonesiaBermula dari keikutsertannya pada Festival Payung Indonseia (Fespin) ke IX, 2  dari 15 payung karya Rumah Belajar KITA Magetan jadi pengisi tetap museum payung Indonesia. Festival ini diketahui sebagai salah satu festival bergengsi dan merupakan sister festival dengan Borsang Thailand.Hadir bersama 81 grup seni dan komunitas kreatif dari 50 kota/ kabupaten di Indonesia, serta peserta dari Thailand, India, dan Spanyol,  Rumah Belajar KITA patut menjadi inspirasi karena dua karyanya berhasil menjadi pengisi tetap museum payung Indonesia yang digagas oleh founder Fespin 2022.Karya yang menjadi pengisi tetap museum Payung Indonesia adalah payung batik tulis serat sentono. Dikatakan Wina salah satu penggagas Rumah Belajar KITA, serat sentono berarti tulisan yang mencerminkan keabadian dalam keindahan. “Serat adalah tulisan, sentono adalah nama suatu tempat di Desa Gebyog yang zaman dahulu konon katanya sebagai tempat mencari wangsit, untuk mendapatkan kharisma, menjadi pusat perhatian, kebahagiaan, kehormatan dan kesempurnaan. Di samping Sentono ada juga makam pendiri desa Gebyog, yang melambangkan keabadian dalam kebaikan, kesentosaan,” terang Wina melalui pesan singkat pada Senin (05/06).Lebih lanjut Wina menambahkan, motif serat Sentono di antaranya ada bambu dan burung jalak yang merupakan ikon dari Kabupaten Magetan dan Gunung Lawu. “Karena bambu ada dan tumbuh subur  di setiap wilayah di Kabupaten Magetan,” terangnya.Keikutsertaan Rumah Belajar KITA pada festival payung XI di Kota Solo pada 2 – 4 September kemarin, difasilitasi oleh Pemkab melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Magetan. Sebagai informasi,  Rumah belajar KITA adalah sebuah wadah sosial di Desa Gebyok  yang bergerak dalam aspek pemberdayaan perempuan, difabel, dan anak-anak serta edukasi di bidang batik canting, pengelolaan sampah domestik, juga konseling perempuan.Di akhir sesi wawancara, Widi yang juga merupakan penggagas dari wadah sosial ini menitipkan pesan “besar harapan kami karya-karya rumah belajar KITA nantinya bisa dipajang di pendopo sebagai pelengkap program Sobo Pendopo, serta untuk media literasi bagi anak-anak usia dini agar lebih bisa menghargai dan mencintai Batik dengan cara yang lebih menyenangkan”.(Diskominfo: nin / fa2 / IKP1)Share this:TwitterFacebook

Berita


Singgahi Sarangan, MOX Regional 2025 Usung Misi Kolaborasi Untuk Mengangkat Potensi Wilayah Mataraman

31 Mei, 2025

[Kominfo,Newsroom] – Ratusan pecinta offroad dari berbagai daerah ikuti event Mataraman Overland...

Wisuda Tahfidz Al-Qur’an Program Takhossus Angkatan ke-9 Baitul Qur’an Al-Jahra Magetan

31 Mei, 2025

[Kominfo,Newsroom] – Baitul Qur’an Al-Jahra Magetan gelar wisuda Tahfidz Al-Qur’an Program...

Perguruan Pencak Silat Cempaka Putih Gelar MunasTahun 2025 di Magetan

29 Mei, 2025

[Kominfo,Newsroom] – Olahraga pencak silat saat ini bukan hanya menjadi olah raga bela diri...

Gebyar Hardiknas 2025, Tumbuhkan Semangat Patriotisme dan Gotong Royong

28 Mei, 2025

[Kominfo,Newsroom] – Empat ribu empat ratus lebih peserta Gebyar Hari Pendidikan Nasional padati...

Selaraskan Visi Misi Dengan Program Prioritas Nasional dan Provinsi, Bupati dan Wakil Bupati Magetan Gelar Rapat Staf

28 Mei, 2025

Bupati Magetan Hj. Nanik Endang Rusminiarti, M.Pd. bersama Wakil Bupati Magetan Suyatni Priasmoro,...