Smart City Bukan Hanya Tugas Sektoral, Smart City Tugas Bersama

8 September, 2022
Smart City Bukan Hanya Tugas Sektoral, Smart City Tugas BersamaBimtek tahap 4 dilaksanakan, Hari Kusdiantoro kembali mengingatkan smart city bukan hanya perihal ternak aplikasi dan asal punya aplikasi. Smart city bukan sekadar pencitraan dan gaya-gayaan melainkan kolaborasi antar berbagai pihak untuk menjalankan program-program inovasi yang smart, cerdas, baik itu jangka pendek, menengah, atau jangka panjang. “Smart city bukan pencitraan bukan gaya-gayaan, smart city bukan beternak aplikasi, smart city bukan asal punya cctv  banyak atau punya  gedung comment center,” terang Hari  Kusdiantoro, pembimbing tenaga ahli penyusunan masterplane smart city, di Rumah Makan Nirwana, pada Kamis (08/09).Lebih lanjut Hari menerangkan, ketika menyusun inovasi smart city, hal tersebut tidak dilakukan dari ruang hampa, tidak kosong. Penyusunan smart city harus  berdasar pada prioritas-prioritas daerah yang sudah tersebut di berbagai dokumen perencanaan, termasuk RPJMD.Satu yang masih menjadi tantangan dalam penyusunan Smart City hingga saat ini adalah kolaborasi. Sebagaimana dikatakan pada bimtek-bimtek yang lalu, smart city bukan hanya tugas sektoral saja melainkan adalah tugas bersama.Artinya, dalam merealisasikannya diperlukan pihak-pihak lain yang berasal dari non pemerintahan. Hari mengatakan smart city juga merupakan smart society. Diperlukan kolaborasi antara pemerintah, komunitas, BUMN , BUMD yang ada di dalam sebuah wilayah untuk melakukan inovasi.Agar lebih matang, sebagai pembimbing Hari berusaha mengajak tim pelaksana untuk melihat lebih dalam program prioritas dan menyelesaiakannya menggunakan cara baru. “Sebab, jika kita menggunakan cara yang biasa, kita tidak akan mendapatkan hasil yang luar biasa,” terangnya.Empat bulan mendampingi penyusunan masterplan smart city, Hari mengaku optimis Magetan bisa merealisasikannya. “Karena pemimpinnya punya komitmen yang jelas untuk sebuah perubahan, punya visi dan misi yang jelas,” ungkapnya.Lebih lanjut, agar dapat terelaisasi dengan baik komitmen tersebut harus didukung dengan regulasi, infrastruktur, dan anggaran.  Kehadiran smart city harus bisa mengakselerasi program-program pencapaian yang prioritas, kegiatan-kegiatan dilakukan dengan cara yang cerdas, evisien, lebih efektif, dan kolaboratif.Hari juga mengatakan Pak Bupati memiliki literasi yang cukup tinggi dan ide-ide yang luar biasa. Kendati demikian, Hari kembali menegaskan, smart city itu bukan hanya perihal TIK butuh kolaborasi bersama untuk bisa merealisasikannya dengan apik. “Smart city itu smart kotanya, smart birokratnya, dan smart societynya,” tutupnya. (Diskominfo: nin/fa2/IKP1)Share this:TwitterFacebook

Berita


BUPATI MAGETAN TERIMA KUNJUNGAN KERJA MENTERI KEBUDAYAAN RI

12 Agustus, 2025

Usai menghadiri pemasangan panel kepala merak di monumen reog Ponorogo, menteri kebudayaan Dr....

Perintis Kemerdekaan, Tokoh Penting Dibalik Merdekanya Bangsa Indonesia

12 Agustus, 2025

Jatuh bangun bahkan kehilangan nyawa telah mereka pertaruhkan demi memerdekakan Bangsa Indonesia...

Para Perintis Kemerdekaan Patut Diteladani Perjuangannya Demi NKRI

12 Agustus, 2025

Para perintis kemerdekaan adalah mereka yang berjuang untuk mencapai kemerdekaan Indonesia sebelum...

Bupati Magetan Hadiri Pemasangan Panel Kepala Merak Monumen Reog Ponorogo

11 Agustus, 2025

Hari ini, Senin (11/08) bertepatan dengan hari jadi ke – 529 tahun Kabupaten Ponorogo,...

Magetan Ikuti Rakor Pengendalian Inflasi, Percepatan Pembangunan Pertumbuhan Ekonomi, Program 3 Juta Rumah dan Pembentukan Tim Tanggap Insiden Siber secara Daring

11 Agustus, 2025

Pemerintah Kabupaten Magetan ikuti Rapat Koordinasi (Rakor) Pengendalian Inflasi Daerah yang...