Dospulkam, Kesempatan Tekad Majukan Magetan Melalui Program Pengabdian
13 Juli, 2022
Dospulkam, Kesempatan Tekad Majukan Magetan Melalui Program PengabdianSukses menggapai cita di tanah rantau, tak membuat Tekad Urip Pambudi Sujarnoko lupa dengan tanah kelahirannya, Kabupaten Magetan.Tekad sapaan akrabnya, adalah seorang Dosen Sekolah Vokasi Institut Pertanian Bogor (IPB) asal Desa Sugihrejo, Kecamatan Kawedanan yang tengah mengikuti program Dospulkam (Dosen Pulang Kampung) dari kampus tempatnya menimba ilmu dan bekerja.Program Dospulakm yang saat ini sedang dilakoninya merupakan salah satu bentuk tanggungjawabnya sebagai Dosen yang harus menjalankan Tri Dharma perguruan tinggi, yang terdiri dari Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat.“Magetan itu tidak bisa dilupakan. Saya punya hutang ke Magetan, ya saya ingin membayar hutang walaupun hutangnya nggak akan lunas, dan pengabdian inilah salah satu cara saya membayar hutang kepada Magetan,” ungkap Tekad pada saat Dijumpai Diskominfo Magetan di sela-sela aktivitasnya mengolah pakan ternak di Desa Sumbersawit, Senin (11/07).Sadar dengan problematika yang acap kali dihadapi para peternak Magetan saat musim kemarau tiba, dari ilmu yang didapat Tekad melakukan pengembangan proses pengawetan pakan menggunakan teknik silase.“Kita tidak perlu bahan kimia yang banyak. Proses silase itu bagaimana lingkungan dari pakan menjadi asam. Jadi, ketika kita ingin melakukan pengawetan salah satu caranya adalah menurunkan kadar air, menurunkan PH-nya, sama satu lagi memainkan suhu, bisa didinginkan atau dipanaskan,” terang Tekad.Tekad memilih menggunakan sistem pengawetan basah menggunakan teknik silase untuk menekan biaya pengawetan. Dengan membuat lingkungannya sesuai, bakteri asam laktat yang tersedia dari alam akan berkembang dan menurunkan PH, sehingga pakan ternak tersebut bisa awet sampai bertahun-tahun.“Jadi, ketika musim kemarau kita bisa mengambil simpanan pakan, harapannya seperti itu. Dan dari program dosen mengabdi ini kita nanti ingin ada program sekolah daya tani,” jelasnya.Teknik pengawetan pakan yang dikembangkan oleh pria berusia 32 tahun ini telah disebarluaskan ke masyarakat, terutama para peternak yang ada di Kabupaten Magetan melalui pelatihan, seminar, dan pendampingan.Adapun peternak yang telah mempraktikkan pengawetan pakan ternak di antaranya adalah peternak di area Sumbersawit, Gonggang, dan Sidorejo. Ke depannya, Tekad berharap tetap dapat bersinergi dan memajukan Magetan dengan Diaspora lain.Selain menyalurkan ilmunya kepada masyarakat, program Dosen Pulang Kampung yang diikuti dijalani Tekad ini diharapkan juga bisa menjadi jembatan antara pemerintah, masyarakat Magetan khusushnya dan akademisi untuk bersama-sama memecahkan permasalah yang ada di lapangan.Di akhir sesi wawancara Tekah juga menitipkan pesan kepada anak-anak Magetan untuk memilih jurusan kuliah yang sesuai dengan passionnya. Hak ini disampaiakan agar pada saat terjun ke dunia kerja, mereka bisa menjalaninya dengan nyaman, tanpa beban, layaknya yang dirasakannya saat ini.“Nitip pesan sama anak-anak Magetan, jangan milih kuliah karena gengsi atau pekerjaannya gimana, tapi pilih yang sesuai dengan passion. Ibarat kaktus yang hidup di gurun, dia bisa tumbuh dengan baik karena berada di tempat yang tepat. Sama seperti kuliah, kalau kalian ada di jurusan yang sesuai dengan passion, maka kalian akan bisa menjalaninya dengan nyaman dan tanpa beban. Hal tersebut akan berlanjut sampai dengan nanti kalian bekerja,” tutup Tekad di akhir wawancara.(Diskominfo:nin / fa2 / IKP1)Share this:TwitterFacebook