Ziarah Makam Ronggo Galih Bupati Magetan ke-2

6 Oktober, 2020
Ziarah makam untuk memperingati Hari Jadi Magetan ke 345 kali ini sedikit berbeda dari tahun lalu, karena adanya pandemi covid 19 ini maka ziarah makam ini dibagi beberapa tim dalam pelaksanaannya yang dilaksanakan dalam hari yang sama.Dalam ziarah makam kali ini di makam Ronggo Galih diikuti Dandim 0804, Komandan Secata Rindam V Brawijawa, asisten dan Kepala OPD yang bersangkutan. Dilaksanakan di Makam Luhur Ronggo Galih, Desa Durenan Kecamatan Sidorejo, Selasa (6/10/2020).Komandan Kodim 0804 Letkol Infanteri Ismulyono Tri Widodo, S.IP menyampaikan sambutan dari Bupati Magetan, ditengah-tengah suasana keprihatinan karena Pandemi Covid19 kita masih bisa melaksanakan kegiatan dalam memperingati hari jadi ke 345 Kabupaten Magetan.Saya mengajak untuk bersama-sama berusaha sesuai dengan kemampuan dan peran kita agar pandemi ini segera berakhir dengan selalu menerapakan 3M ( Mencuci tangan, Memakai Masker ,dan Menjaga jarak ). Untuk mencegah penyebaran virus ini mari kita lebih mendekatkan diri dan berdoa yang maha pencipta agar suasana dan musibah yang kita hadapi saat ini segera berakhir ,sehingga kita dapat kembali pada kehidupan normal dan memperingati kelahiran Kabupaten Magetan tercinta ini dalam suasana yang penuh dengan suka cita, tambahnya.RONGGO GALIH adalah Bupati Magetan ke – 2. Ia juga salah satu kerabat Mataram yang meninggalkan Mataram menuju Timur Gunung Lawu melalui “ NJEBLOK “( Wonomulyo Genilangit ) sebagai bentuk penolakannya bekerjasama dengan Belanda.Ronggo Galih memimpin Magetan mulai Tahun 1703, karena kepeduliannya kepada rakyat kecil yang banyak menderita di bawah tekanan penjajah Belanda, maka pada tahun 1709 beliau meletakkan jabatannya sebagai Bupati dan memilih melakukan Topo Broto di Dusun Waduk Desa Durenan sampai dengan Wafatnya.Kebenciannya terhadap Belanda, Ronggo Galih akhirnya mengeluarkan sabda bahwa Aparat Pemerintah Belanda yang berani mendatanginya akan celaka.Dalam memimpin Magetan, Ronggo Galih senantiasa menekankan aspek keadilan dan amal perbuatan sebagai BUMI SETA ( Bumi Putih ) maksudnya hanya orang-orang yang berniat baiklah yang akan diterima ziarahnya.Share this:TwitterFacebook

Berita


BUPATI MAGETAN TERIMA KUNJUNGAN KERJA MENTERI KEBUDAYAAN RI

12 Agustus, 2025

Usai menghadiri pemasangan panel kepala merak di monumen reog Ponorogo, menteri kebudayaan Dr....

Perintis Kemerdekaan, Tokoh Penting Dibalik Merdekanya Bangsa Indonesia

12 Agustus, 2025

Jatuh bangun bahkan kehilangan nyawa telah mereka pertaruhkan demi memerdekakan Bangsa Indonesia...

Para Perintis Kemerdekaan Patut Diteladani Perjuangannya Demi NKRI

12 Agustus, 2025

Para perintis kemerdekaan adalah mereka yang berjuang untuk mencapai kemerdekaan Indonesia sebelum...

Bupati Magetan Hadiri Pemasangan Panel Kepala Merak Monumen Reog Ponorogo

11 Agustus, 2025

Hari ini, Senin (11/08) bertepatan dengan hari jadi ke – 529 tahun Kabupaten Ponorogo,...

Magetan Ikuti Rakor Pengendalian Inflasi, Percepatan Pembangunan Pertumbuhan Ekonomi, Program 3 Juta Rumah dan Pembentukan Tim Tanggap Insiden Siber secara Daring

11 Agustus, 2025

Pemerintah Kabupaten Magetan ikuti Rapat Koordinasi (Rakor) Pengendalian Inflasi Daerah yang...