Pembinaan Penyuluh Agama Islam Konten Dakwah Via Media Sosial Kabupaten Magetan
5 Agustus, 2020
Magetan- Upaya memaksimalkan pembinaan keumatan di wilayah Magetan, Pemerintah Kabupaten Magetan melalui Kementerian Agama Magetan menggelar pembinaan Penyuluh Agama Islam via media sosial, Rabu (5/8/2020).Bertempat Pendapa Surya Graha dihadiri, Bupati Magetan, Kepala Kementerian Agama Magetan, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur, KUA serta Penyuluh Agama se- Kabupaten Magetan serta Kepala Madrasah.Kepala Kemenag Magetan Muttakin, M.Ag dalam laporannyamengucapkan sugeng rawuh pada kakanwil, bupati yang berkenan hadir untuk menyampaikan pembinaan dalam meningkatkan kompetensi Penyuluh agama.Penyuluh Agama di Kabupaten Magetan terdiri dari 144 penyuluh agama honorer dan 16 penyuluh agama negri yang tersebar di 18 KUA di Kabupaten Magetan.Tenaga honorer yang di rekrut adalah mereka yang aktif di kegiatan keagamaan di tingkat desa masing-masing.Pihaknya juga menyebutkan salah satu contoh sinergitas program Kementerian Agama dengan Pemerintah Kabupaten Magetan meliputi menanam 1 pohon sebelum menikah dan Deklarasi Magetan sebagai kabupaten literasi maka kemenag Magetan turut menyumbang 3 judul buku hasil karya kompetensi oleh guru agama di kabupaten Magetan.Dalam kesempatan tersebut Bupati Magetan, Dr. Drs. Suprawoto SH.M.Si menjelaskan bahwa perubahan cara penyuluhan via teknologi harus dimaknai dalam penggunaan yang sebaiknya dimana Karakter teknologi disebutkan Efisien, Berjejaring sertaCepat. Bupati Suprawoto juga menambahkan bahwa Magetan diharapkan ayem dinamis dalam pemikiran ide dan berbuat, serta mengucapkan terimakasihatas sumbangsih Kemenag, dan semua pihak harus turut terlibat mewarnai perubahan di Kabupaten Magetan.Dr.H.Ahmad Jayadi,M.PdKepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur dalam sambutan pembukaan acara memaparkan bahwa membangun infrastruktur sosial keagamaan sama dengan bidang yang lain dimana sama penting dan menjadi prioritas.Dalam mensukseskan program sosial keagamaan, komitmen bersama menjadi lebih baik di masa yg masa datang dengan mempertemukan pemikiran untuk pembangunan umat dimana mampu beragama dalam konteks Indonesia yang pluralPihaknya juga menambahkan bahwa Madrasah bukan semata nomenklatur satuan pendidikan, namun madrasah bagi umat Islam sebagai jati diri dalam menjaga ciri khas keislaman.Share this:TwitterFacebook