Ciptakan Sekolah Ramah Anak Dengan “Stop Bullying” di Sekolah
30 November, 2022
Ciptakan Sekolah Ramah Anak Dengan “Stop Bullying” di Sekolah.Pada peringatan HUT ke-77 PGRI Kabupaten Magetan bertajuk “Stop Bad Words and Bullying” mengajak masyarakat khususnya guru-guru di Magetan untuk untuk lebih memahami bagaimana menelaah karakter dan emosi anak didik dalam keseharian.Tahukah anda bahwa bully bukan hanya berbicara tentang perkataan yang buruk. Hal yang dianggap lazim, tindakan yang dianggap bercanda dan terjadi berkali-kali, ternyata termasuk dalam kategori bullying. Ciri-ciri tindakan bullying antara lain agresif, berulang, tidak seimbang, dan menimbulkan kepuasan pada pelaku membulian.“Siswa yang melakukan bullying kadang memiliki masalah karena bukan seorang anak yang bahagia. Pelaku bullying biasanya kurang mendapat perhatian, kedua orang tuanya sibuk mencari pundi-pundi. Sehingga, ia mengintimidasi orang lain atau hanya ingin merasa dominan dan mendapat kesenangan dari orang lain.” Ujar Syahnaz Haque, seorang aktris dan praktisi parenting, saat memberikan penjelasan di depan ribuan guru yang hadir di Gor Ki Mageti, pada Rabu (30/11/2022). Hal tersebut juga selaras sengan caption yang ditulisnya di sosial media instagram pribadinya.Lalu, apakah yang harus dilakukan para guru ketika mengetahui ada muridnya yang mendapatkan tindakan bullying dan pelaku bullying? Berikut tips yang harus dilakukan guru bila hal ini terjadi di lingkungan sekolah, cari tahu dan catat informasi, catat dan simpan buktinya, cari tahu setiap ancaman, hubungi pihak sekolah, uraikan detail, minta data aturan sekolah.Sekolah ramah anak perlu diterapkan karena sekolah menjadi tempat yang rentan terhadap bullying. Oleh karena itu pendidik harus bisa berperan untuk mencegah bullying, seperti perlu dapat menerapkan nilai-nilai persahabatan agar murid-murid dapat saling menghargai.(Diskominfo:rism / fa2 / IKP1)Share this:TwitterFacebook