POLICY BRIEF : TANTANGAN MEMBANGUN KOTA MAGETAN TANGGUH BENCANA

17 Juni, 2022
POLICY BRIEF : TANTANGAN MEMBANGUN KOTA MAGETAN TANGGUH BENCANAForum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) Magetan melalui Policy Brief mengambarkan tentang sebuah kabupaten/kota yang memiliki tata kelola kabupaten tanggung bencana. Dimana Magetan memiliki resiko ancaman banjir,tanah longsor,puting beliung dan kekeringan.Terdapat 7 isu yg harus di pertimbangkan dalam membangun kabupaten tangguh bencana yaitu tata kelola kabupaten tangguh bencana dimana pemerintah kabupaten harus mampu menjalankan praktik mengurangi resiko bencana melalui upaya sistematis berupa identifikasi resiko,analisis resiko dan evaluasi resiko faktor faktor penyebab bencana. Sinergisme FPRB dan kelompok siaga bencana dengan maksud FPRB beranggotakan unsur akademisi media masa,dunia usaha,masyarakat,OPD dan profesi.Indikator kesiapsiagaan bencana yaitu pengetahuan dan sikap masyarakat terkait bencana,ketersediaan peraturan daerah,rencana tanggap darurat bencana,berfungsinya sistim peringatan dini dan kemampuan memobilisasi sumber daya. Ketahanan sosial dengan maksud meningkatkan kreativitas dan otonomi sebagai kompetensi utama pendidikan pengurangan resiko dan penaggulangan bencana.Ketahanan infrastruktur yaitu di utamakan pada kapasitas perlindungan kesehatan,kerentanan bangunan,kesehatan ibu hamil,kesehatan balita dan anak,penyandang disabiltas dan lansia terhadap resiko ancaman bencana. Tantangan mengelola kabupaten tangguh bencana yaitu kapasitas adaptif,kondisi kemiskinan,ketimpngan sosial,ekonomi dan politik.Menuju kabupaten tangguh bencana yang SMART yaitu kuncinya kepemilikan kapasitas/potensi organisasi tangguh bencana,ketersediaan dokumen kajian resiko bencana,ketersediaan master plan pengembangan kota tangguh bencana,ketersediaan hutan kota,penyanggan alami,perlindungan lereng curam dan perlindungan kawasan sepadan selain itu pengutan kapasitas sosial dan kecepatan daya tanggap terhadap bencana.Kesimpulan dari Policy Brief ini yaitu memastikan kabupaten memiliki tata kelola tangguh bencana dengan indeks utama penilaian resiko bencana yaitu komponen bahaya,komponen kerentanan dan komponen kapasitas. Disamping aspek ketahanan,komitmen pimpinan,ketersediaan pendanaan,keterbukaan informasi dan komunikasi,partisipasi dari dunia usaha,media masa,pakar pakar kebencanaan di daerah,bisa dianggap sebagi tulang punggung bagi keberlangsungan menata kabupaten tangguh bencana, (17/6/22).(Diskominfo:to2/fa2/IKP1)Share this:TwitterFacebook

Berita


KENAL PISAH KAPOLRES MAGETAN

17 April, 2025

Sobatkom… Kapolres Magetan kini resmi dipimpin AKBP Raden Erik Bangun Prakasa dari Bidpropam...

Selepas Lebaran Satgas “Burung Hantu” Nguntoronadi Kembali Beraksi

16 April, 2025

Wujudkan Layanan Sosial yang Inklusif dan Humanis, setelah libur Idul Fitri 1446 H, “Satgas...

Festival Pamelo Magetan 2025, Buah Khas Andalan Bumi Mageti

15 April, 2025

Festival Pamelo Magetan merupakan acara tahunan yang menampilkan jeruk pamelo, produk unggulan...

Tergabung dalam Grup F Perbasi Kabupaten Magetan Ikuti Pra – PORPROV IX Jawa Timur Tahun 2025

15 April, 2025

SobatKom Ketua Umum PERBASI Magetan periode 2024 – 2028 Cahaya Wijaya, S.STP., M.Si...

RAKOR INFLASI BERSAMA K/L DAN KEPALA DAERAH SE-INDONESIA DIRANGKAIKAN DENGAN SOSIALISASI PENYELENGGARAAN SEKOLAH UNGGULAN GARUDA

14 April, 2025

Rakor inflasi kembali digelar seusai libur lebaran, pada minggu ketiga April 2025, Senin...