Tradisi Kleponan Desa Wates, Cara Memohon Kepada Tuhan Agar Panen Mereka Melimpah

18 Desember, 2022
Tradisi Kleponan Desa Wates, Cara Memohon Kepada Tuhan Agar Panen Mereka Melimpah.Desa Wates memiliki tradisi kleponan, sebuah tradisi turun temurun yang dilaksanakan oleh warga di 4 padukuhan di desa tersebut. Kepala Desa Wates, Kecamatan Panekan, Kabupaten Magetan Sutrisno mengatakan, tradisi Kleponan sendiri merupakan tradisi rasa syukur para petani, karena tanaman pada usia 7 minggu merupakan masa dimana tanaman rentan diserang hama dan masa dimana padi mulai mengisi bulir bulir padi. Tradisi tersebut dilaksanakan warga di 4 padukuhan pada hari Jumat Legi. ” Ini tradisi yang dilakukan di 4 padukuhan yang ada dimana pada Hari Jumat Legi mereka melakukan syukuran dengan membawa klepon ke punden di padukuhan tersebut, ” ujarnya.Untuk lebih memperkenalkan tradisi leluhur tersebut Desa Wates kemudian membuat agenda budaya dengan kegiatan budaya kleponan. Dengan adanya kegiatan budaya diharapkan tradisi petani memohon kepada Yang Maha Kuasa bisa menjadi menjadi tradisi yang akan dilaksanakan secara turun temurun ” Tujuan memohon keselamatan tanaman padi dari hama dan memohon kepada Tuhan agar hasil panen kami bagus dengan bulir padi berisi penuh. Kegiatan kleponan ini kami laksanakan di minggu ke 7 dari umur tanam padi dimana masa itu merupakan masa padi mengisi bulirnya, ” Kegiatan ini semoga bisa menjadi kegiatan turun temurun kepada generasi yang akan datang, ” katanya.Tradisi kleponan sendiri merupakan tradisi budaya dimana rasa syukur diwujudkan dalam bentuk 2 gunungan yang berisi klepon dan gunungan yang berisi padi dan sayur mayur. Gunungan klepon merupakan bentuk filosofi dari kerja keras yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan kesejahteraan hidup. ” Untuk mencapai cita cita itu harus kerja keras dengan ulet yang ditimbulkan dengan uletnya klepon. Hasil kerja yang ulet itu pasti manis seperti isi dari klepon, ” imbuh Sutrisno.Sementara Moha selalu salah panitia kegiatan budaya kleponan mengatakan, tradisi Kleponan merupakan tradisi turun temurun dimana dari cerita nenk moyang pada jaman dahulu Desa Wates ditimpa bencana kekeringan yang membuat petani mengalami gagal panen. Pada saat itu sesepuh desa memohon kepada Tuhan untuk mendapatkan petunjuk apa yang harus dilakukan. ” Atas petunjuk sesepuh meminta warga membuat makanan yang belum pernah ada. Warga pada waktu itu kemudian membuat klepon dengan makna kita harus bekerja keras untuk bisa menikmati manisnya kesuksesan dengan manisnya gula yang ada di dalam klepon, ” pungkasnya.(Diskominfo / kontrib.skc / fa2 / IKP1)Share this:TwitterFacebook

Berita


KENAL PISAH KAPOLRES MAGETAN

17 April, 2025

Sobatkom… Kapolres Magetan kini resmi dipimpin AKBP Raden Erik Bangun Prakasa dari Bidpropam...

Selepas Lebaran Satgas “Burung Hantu” Nguntoronadi Kembali Beraksi

16 April, 2025

Wujudkan Layanan Sosial yang Inklusif dan Humanis, setelah libur Idul Fitri 1446 H, “Satgas...

Festival Pamelo Magetan 2025, Buah Khas Andalan Bumi Mageti

15 April, 2025

Festival Pamelo Magetan merupakan acara tahunan yang menampilkan jeruk pamelo, produk unggulan...

Tergabung dalam Grup F Perbasi Kabupaten Magetan Ikuti Pra – PORPROV IX Jawa Timur Tahun 2025

15 April, 2025

SobatKom Ketua Umum PERBASI Magetan periode 2024 – 2028 Cahaya Wijaya, S.STP., M.Si...

RAKOR INFLASI BERSAMA K/L DAN KEPALA DAERAH SE-INDONESIA DIRANGKAIKAN DENGAN SOSIALISASI PENYELENGGARAAN SEKOLAH UNGGULAN GARUDA

14 April, 2025

Rakor inflasi kembali digelar seusai libur lebaran, pada minggu ketiga April 2025, Senin...