Cerita Suroto, Mengajak Pemuda Desa Sukowidi Menggeluti Ternak Lebah Madu
6 Januari, 2023
Cerita Suroto, Mengajak Pemuda Desa Sukowidi Menggeluti Ternak Lebah Madu.MAGETAN – Kondisi alam di desa Sukowidi Kecamatan Panekan Kabupaten Magetan yang masih asri dengan banyaknya pohon dan tanaman berbunga menjadikan lingkungan tersebut menjadi lingkungan yang disukai lebah madu. Suroto pemuda Desa Sukowidi yang memang sedari kecil menyukai beternak lebah madu, sejak orang tuanya mengajari bagaimana merawat koloni madu melalui stup yang dibuat dari pohon kelapa. “ Sejak kecil saya suka memelihara lebah madu karena disini alamnya masih asri dan tanaman yang bisa berbunga sebagai makanan lebah itu banyak,” ujarnya.Suroto mengatakan memelihara lebah madu sejak tahun 2003 dan mulai mengajak rekan rekan pemuda di Desa Sukowidi untuk lebih menggeluti beternak lebah madu sejak tahun 2009 dengan membentuk kelompok pemuda peternak madu. Menimba ilmu beternak lebah melalui pelatihan dia kemudian intensif dengan membuat sarang lebah madu dengan stup. “ Untuk mengisinya kita biasanya mengamati lebah yang ada di alam, diwaktu tertentu lebah itu melakukan pecah koloni, sat itulah kita mencoba mengembangkan lebah dengan stup yang kita pasang,” imbuhnya.Dalam satu tahun Suroto yang mempunyai stup sebanyal 20 buah mengaku bisa mamanen madu 2 kali. Dalam satu stup saat panen dia mengaku bisa menghasilkan 1,5 liter madu atau 3 liter pertahun dalam satu stup. “ Panennya bisa 3 kali di mongso 4 mnongso 6 dan mongso 11, itu hitungan jawa. Tapi madu yang paling baik dan melimpah itu panen di bulan 6. Untuk bulan 4 tidak kita ambil untuk menjaga cadangan makanan karena kalau diambil, bulan 6 nanti panen madunya bisa berkurang,” ucapnya.Untuk satu botol madu ukuran sekitar 500 mililiter Suroto menjual madunya dengan harga Rp 400.000. Untuk pemasaran dia mengaku tak pernah menjual sendiri karena pesanan madunya tidak pernah sepi. “ Pemesanya bahkan sampai ke Surabaya, Jakarta dan lainnya. Kita tidak pernah menjual karena pembeli sudaha pesan melalui wa atau telpon,” ucapnya.(Diskominfo / kontrib.Skc / fa2 / IKP1)Share this:TwitterFacebook