BMKG, Perkirakan Sebagian Besar Jawa Timur Mulai Kemarau di Bulan April

13 Maret, 2023
BMKG, Perkirakan Sebagian Besar Jawa Timur Mulai Kemarau di Bulan AprilIntensitas hujan yang mulai menurun, menandakan musim kemaarau akan hadir, seperti dilansir dari situs bmkg.go.id. Badan Meteorlogi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG ) musim kemarau diperkirakan tahun 2023 akan datang lebih awal. Curah hujan akan turun selama musim kemarau diprediksi akan normal hingga kering dibandingkan tahun sebelumnya. Adapun puncak Musim Kemarau 2023 diperkirakan terjadi di Agustus 2023.Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati dalam Konferensi Pers menyatakan,  “289 ZOM atau sejumlah 41% wilayah memasuki musim kemarau MAJU atau lebih awal dari Normalnya. 200 ZOM atau 29 % wilayah memasuki musim kemarau SAMA dengan Normalnya. Dan, 95 ZOM atau 14 wilayah memasuki musim kemarau MUNDUR atau lebih lambat dari Normalnya,” Jakarta, Senin (6/3/2023).“Awal Musim Kemarau 2023 umumnya diprediksi pada bulan April 2023 (119 ZOM, 17%), Mei 2023 (156 ZOM, 22%), Juni 2023 (155 ZOM,22%). Adapun sifat hujan, pada periode Musim Kemarau 2023 diprakirakan, BAWAH NORMAL 327 ZOM (47%), NORMAL 327 ZOM (47%), dan ATAS NORMAL sebanyak 45 ZOM (6,4%),” lanjut DwikoritaDwikorita menjelaskan, wilayah yang akan mengalami musim kemarau lebih awal pada bulan April mendatang meliputi Bali, NTB, NTT, sebagian besar Jawa Timur. Sedangkan wilayah yang memasuki musim kemarau pada bulan Mei meliputi sebagian besar Jawa Tengah, Yogyakarta, sebagian besar Jawa Barat, sebagian besar Banten, sebagian Pulau Sumatera bagian selatan, Papua bagian selatan.Wilayah yang baru memasuki musim kemarau pada bulan Juni meliputi Jakarta, sebagian kecil Pulau Jawa, sebagian besar Sumatera Selatan, Kepulauan Bangka Belitung, sebagian besar Riau, sebagian besar Sumatera Barat, sebagian Pulau Kalimantan bagian selatan, dan sebagian besar Pulau Sulawesi bagian utara.Menyikapi hal tersebut, Dwikorita menghimbau kepada kementerian, pemerintah daerah, institusi dan masyarakat untuk lebih siap dan antisipatif terhadap dampak musim kemarau, untuk wilayah yang mengalami sifat musim kering bawah normal ( lebih kering dibanding biasannya), untuk memitigasi secara komrehensif resiko bencanna kekeringan meteorologis, kebakaran hutan dan lahan serta kekurangan air bersih. Untuk Pemerintah daerah dan masyarakat, untuk lebih mengoptimalkan penyimpanan air di akhir musim hujan, untuk memenuhi, danau, waduk, embung, kolam retensi dan penyimpanan air buatan dengan gerakan memanen air hujan, pungkasnya.Mengenai prakiraan dinamika atmosfer-laut Dwikorita menyebutkan bahwa hingga akhir Februari 2023 kondisi ENSO berada pada fase La Nina lemah. Adapun La Nina diprediksi akan segera beralih ke fase netral pada periode Maret 2023 dan bertahan hingga semester pertama 2023.(Diskominfo / Source: bmkg.go.id / fa2 / IKP1)Share this:TwitterFacebook

Berita


PEMKAB GELAR KEJUARAAN MTQ TINGKAT KABUPATEN MAGETAN

21 November, 2024

Sobatkom… Dalam upaya menanamkan nilai-nilai luhur Al-Qur’an serta sarana mencari bibit...

PJ BUPATI HADIRI BIMTEK PENDAMPINGAN KORBAN KEKERASAN DAN KONVENSI HAK ANAK

21 November, 2024

Kejadian kekerasan terhadap perempuan dan anak terus terjadi di sekitar kita. Ini bukan hanya...

NOTA KESEPAKATAN KEBIJAKAN UMUM APBD DAM PRIORITAS PLAFON ANGGARAN SEMENTARA, DITANDATANGANI

20 November, 2024

DPRD Kabupaten Magetan kembali menggelar rapat paripurna dengan agenda Penandatanganan Nota...

80 Orang Tua Hebat Nguntoronadi, Diwisuda

20 November, 2024

80 wisudawati sudah rapi kenakan toganya pagi ini, ramai memenuhi pendopo kecamatan Nguntoronadi...

PJ BUPATI MAGETAN KUNJUNGI KANTOR SATPOL PP DAN DAMKAR MAGETAN

20 November, 2024

Seusai menghadiri wisuda SOTH di Kecamatan Nguntoronadi, Pj Bupati Magetan menyempatkan diri untuk...