Cerita Pengrajin Emping Melinjo di Desa Baron Mulai Kebanjiran Oreder Jelang Ramadhan

13 Maret, 2023
Cerita Pengrajin Emping Melinjo di Desa Baron Mulai Kebanjiran Oreder Jelang Ramadhan.Sejumlah pengrajin emping melinjo di Desa Baron Kecamatan Magetan, Kabupaten Magetan mulai kebanjiran pesanan emping melinjo jelang Bulan Ramadhan. Mbah Warsiyem (65) yang membuat emping melinjo dirumahnya mengaku sejumlah pembeli mendatangi langsung rumahnya untuk memesan emping melinjo. “ Biasanya kita nitip di pengepul disini, tetapi saat ini pembeli datang sendiri ke rumah. Ada yang mau dijual lagi ada juga yang untuk persiapan ramadhan dan lebaran,” ujarnya ditemui dirumahnya.Ditemani suaminya Sujono yang bertugas mengupas buah melinjo dengan cara digoreng dengan menggunakan pasir, Mbah Warsiyem mengaku bisa menghasilkan emping melinjo sebanyak 5 kilogram sehari. Dia mengaku mulai bekerja dari pagi pukul 07:30 WIB hingga pukul 16:00 WIB. Satu kilo emping melinjo buatannya saat ini laku dipasaran dengan harga Rp 65.000 perkilogram. “ Kemampuan kami hanya 5 kilogram sehari, kami sudah mulai menua. Hari ini sekilo dibeli pedagang Rp 65.000, biasanya menjelang lebaran bisa mencapai Rp 80.000,” imbuhnya.Untuk emping melinjo super menurut Mbah Warsiyem bisa mencapai harga Rp 70.000 lebih perkilogram. Meski harga emping melinjo super lebih tinggi, namun dia mengaku lebih memilih membuat emping melinjo yang biasa saja karena untuk bisa menghasilkan emping melinjo super dibutuhkan ketelatenan. “ Melinjo harus matengnya pas, butuh melinjo super untuk bahan pembuatan, ndak boleh belang hasil tumbukannya karena proses menggoreng melinjo yang kurang matang. Dulu pernah ikut pelatihan di Malang, tapi karena untuk mendapat melinjo super susah, ya kita bikin yang biasa saja. Kalau bikin emping melinjo super sehari hanya dapat 2 kilo,” katanya.Sayangnya ditengah tingginya permintaan emping melinjo, pengrajin emping melinjo di Desa Baron kesulitan bahan baku. Buah melinjo saat ini sedang langka karena musim melinjo berbuah telah lewat. Minimnya modal juga membuat pengrajin emping melinjo seperti Warsiyem tak bisa membeli lebih banyak buah melinjo untuk persediaan Bulan Ramadhan. “ Modalnya cupet, jadi ya tidak bisa beli banyak. Sudah 3 minggu ini tidak bisa beli buah melinjo karena bukan musimnya melinjo berbuah. Kita hanya habiskan persediaan melinjo yang ada saja,” pungkasnya.(Diskominfo / kontrib.skc / fa2 / IKP1)Share this:TwitterFacebook

Berita


KENAL PISAH KAPOLRES MAGETAN

17 April, 2025

Sobatkom… Kapolres Magetan kini resmi dipimpin AKBP Raden Erik Bangun Prakasa dari Bidpropam...

Selepas Lebaran Satgas “Burung Hantu” Nguntoronadi Kembali Beraksi

16 April, 2025

Wujudkan Layanan Sosial yang Inklusif dan Humanis, setelah libur Idul Fitri 1446 H, “Satgas...

Festival Pamelo Magetan 2025, Buah Khas Andalan Bumi Mageti

15 April, 2025

Festival Pamelo Magetan merupakan acara tahunan yang menampilkan jeruk pamelo, produk unggulan...

Tergabung dalam Grup F Perbasi Kabupaten Magetan Ikuti Pra – PORPROV IX Jawa Timur Tahun 2025

15 April, 2025

SobatKom Ketua Umum PERBASI Magetan periode 2024 – 2028 Cahaya Wijaya, S.STP., M.Si...

RAKOR INFLASI BERSAMA K/L DAN KEPALA DAERAH SE-INDONESIA DIRANGKAIKAN DENGAN SOSIALISASI PENYELENGGARAAN SEKOLAH UNGGULAN GARUDA

14 April, 2025

Rakor inflasi kembali digelar seusai libur lebaran, pada minggu ketiga April 2025, Senin...