Acungi Jempol, Kreasi Kades Taji Ciptakan Mesin Oksidasi Sampah Murah dan Minim Residu

26 Juli, 2023
Acungi Jempol, Kreasi Kades Taji Ciptakan Mesin Oksidasi Sampah Murah dan Minim Residu Kreasi Sigit Supriyadi, Kepala Desa Taji, Kecamatan Karas dalam tehnologi tepat guna menciptakan “Mesin Oksidasi Sampah” patut diacungi jempol. Hasil kreasinya ini bisa mengatasi permasalahan sampah dengan sistem pembakaran, tapi dengan polusi dan residu yang minim. Tanpa listrik , blower dan bahan bakar. Alat atau mesin ini-pun sudah dioperasikan dan dipergunakan untuk membakar sampah yang berasal dari Pondok Pesantren terbesar di Asia Tenggara, Al Fatah Tembo yang memiliki tiga puluh ribuan santri stay, ditambah lagi dengan sampah dari masyarakat sekitar. Dengan kapasitas 15 truk sampah untuk pengoperasian sehari semalam. Hanya membutuhkan kayu untuk 15 menit pembakaran pertama, lalu 1 jam kemudian diisi dengan sampah, hingga diakhir proses, sampah jadi residu berupa abu sebanyak 2 arko. Keberhasilan Sigit ini mengantarkannya menjadi nara sumber di acara skala nasional Kemendes di Lampung, dan tentunya juga menarik perhatian beberapa pihak dari luar untuk mengadakan kunjungan, Bupati Probolinggo beserta rombongan pun pernah berkunjung kesini dan berkeinginan untuk dibuatkan sebanyak 3 unit. Dan hari ini rombongan dari Kabupaten Bantul, hadir ke Taji untuk secara langsung melihat mesin kreasi Supriyadi. Rabu, ( 26/7/23) . Roy Robert EB, AP,MM ketua rombongan menyatakan kunjungan ke taji karas ini untuk mencari infmasi dan menimba ilmu karena TPA Piyungan kini sudah overload, dimana TPA tersebut mencakup wilayah Bantul, Sleman dan Kota Jogja, hingga Bupati bantul mengeluarkan SK Darurat Sampah, harapannya ada sesuatu dari taji yang bisa dibawa ke Bantul terkait pengolahan sampah disini.” Dikesempatan yang sama Yok Sujarwadi, SSTP, Staf Ahli Bidang Ekonomi, Keuangan dan Pembangunan saat mendampingi kunjungan dari Rombongan Kabupaten bantul menyatakan, ” Sampah menjadi permasalahan yang harus segera ditangani, karya , Pak. Sigit bisa menjadi salah satu solusi untuk menangani permasalahan ini, dengan sistem pembakaran sampah diurai, dengan memakai alat yang tidak begitu membuat polusi udara karena hanya menghasilkan asap dan residu yang sedikit. Selain itu alat ini lebih murah jika dibingkan dengan alat diluaran yang dipatok harganya sekitar 400-500 juta”, ungkap Yok(Diskominfo / pb.fa2 / dok.wan / fa2 / IKP1) Share this:TwitterFacebook

Berita


KENAL PISAH KAPOLRES MAGETAN

17 April, 2025

Sobatkom… Kapolres Magetan kini resmi dipimpin AKBP Raden Erik Bangun Prakasa dari Bidpropam...

Selepas Lebaran Satgas “Burung Hantu” Nguntoronadi Kembali Beraksi

16 April, 2025

Wujudkan Layanan Sosial yang Inklusif dan Humanis, setelah libur Idul Fitri 1446 H, “Satgas...

Festival Pamelo Magetan 2025, Buah Khas Andalan Bumi Mageti

15 April, 2025

Festival Pamelo Magetan merupakan acara tahunan yang menampilkan jeruk pamelo, produk unggulan...

Tergabung dalam Grup F Perbasi Kabupaten Magetan Ikuti Pra – PORPROV IX Jawa Timur Tahun 2025

15 April, 2025

SobatKom Ketua Umum PERBASI Magetan periode 2024 – 2028 Cahaya Wijaya, S.STP., M.Si...

RAKOR INFLASI BERSAMA K/L DAN KEPALA DAERAH SE-INDONESIA DIRANGKAIKAN DENGAN SOSIALISASI PENYELENGGARAAN SEKOLAH UNGGULAN GARUDA

14 April, 2025

Rakor inflasi kembali digelar seusai libur lebaran, pada minggu ketiga April 2025, Senin...