Lewat Jadesta (Jalin Desa Wisata) Desa Pacalan Targetkan Bisa Ikut ADWI 2022
4 April, 2022
Desa Pacalan Kecamatan Plaosan sebagai salah satu desa yang berada di kaki Gunung Lawu, memiliki potensi wisata yang luar biasa. Dengan beragam potensi yang ada, masyarakat beserta pemerintah desa Pacalan didukung Pokdarwis setempat bertekad mewujudkan menuju desa wisata .Heri Ketua Pokdarwis Desa Pacalan mengatakan ” Alhamdulilah desa kami sudah masuk Jadesta yang selanjutnya akan mendaftar di ADWI 2022, semoga kami bisa memperoleh hasil terbaik. Saat desa kami ini mulai merintis menuju desa wisata .Kami yakin bisa menjadi desa wisata karena memiliki banyak potensi destinasi wisata maupun aspek pendukung wisata itu sendiri.”jelasnyaJadesta (Jalin Desa Wisata ) merupakan program dari Kemenparekraft RI guna mendorong sekaligus mempromosikan desa wisata yang ada di seluruh Indonesia. Dari berbagai desa wisata yang masuk Jadesta, beberapa desa yang memenuhi kriteria akan mendapat kesempatan untuk bisa mengikuti ajang Anugrah Desa Wisata Indonesia tahun 2022 ini. Jadi dengan masuk Jadesta desa wisata akan mendapatkan banyak keuntungan salah satunya berupa promosi gratis yang di lakukan oleh Kemenparekraft RI melalui web resminya www.kemenparekraft.go.id“Diantara potensi wisata yang ada antara lain adalah sejarah desa kami secara historis memiliki sejarah unik, yaitu sebagai bekas tanah perdikan kraton Jogyakarta, selanjutnya disini terdapat Sumber Mudal yang merupakan sumber air bersih terbesar di Magetan, Dataran tinggi yang menarik juga ada disini yang terletak di Soge Panjang Pacalan yang memiliki pemandangan yang sangat indah terutama saat menikmati suasana matahari terbit, ini yang akan kami kembangkan sebagai camping ground serta wisata paralayang” tambah Heri.“Selain itu ada keunikan tersendiri di desa kami terkait kulinernya yaitu sayuran Jrembak (Selada air) yang merupakan sayuran khas dari desa kami yang jarang dimiliki oleh desa lainnya .” ungkapnya.“Dari sisi sejarah dan budaya desa ini juga memiliki potensi seni dan budaya yaitu kesenian reog Ponorogo dan adanya makam kyai Kembang Sore yang merupakan persemayaman Bupati Magetan ke 2 dan ke 3 .” pungkas Heri.(Diskominfo/kontrib.pri/fa2/IKP1)Share this:TwitterFacebook