Jelang Ramadan, Petani Bunga Mawar di Desa Sidorejo Raup Cuan Ratusan Juta Rupiah

29 Maret, 2022
Jelang ramadhan seperti saat ini petani bunga mawar di Desa Sidomulyo pada Kecamatan Sidorejo  ketiban berkah berlimpah dari pesanan bunga mawar yang mereka tanam. Pesanan datang dari berbagai daerah, dalam sehari puluhan kilogram dikirim kepada pemesan. Omset penjualan bunga mawar buat sekaran atau tabur doa itu pun mencapai jutaan rupiah.Sarni (57) salah satu dari sekian petani bunga mawar di desa tersebut mengatakan, jika permintaan bunga meningkat menjelang ramadhan. Bunga dijadikan sarana untuk kirim doa kepada mereka sanak saudara orang tua yang telah meninggal. ” Tradisi nyekar kemakam mendoakan mereka yang telah meninggal dunia dengan media bunga ini dilakukan oleh umat muslim setiap jelang ramadan. Tradisi musiman ini lah yang membuat kebutuhan bunga meningkat 100 persen,” kata Sarni Selasa (29/03/2022).Sarni mengaku dari lahan seluas setengah hektaran, setiap harinya bisa menghasilkan 30 kilogram bunga mawar. Pada saat ini harganya sangat bagus. Dari 30 kilogram bunga yang dihasilkan mendapat Rp. 3.700.000,- dengan estimasi harga per kantung plastik Rp.125.000,-. Pembeli biasa datang sendiri kerumahnya. Sedang pembeli dari luar kota dipaketkan.  ” Ya bagi kami petani bunga, jelang ramadan ini menjadi berkah tersendirilah mas, karena permintaan bunga mawar tinggi,  bila dibanding hari biasa,” ungkap Sarni.Bila hari biasa harganya Rp. 100 ribu, lanjutnya, satu pedagang hanya minta 15 sampai 20 kantung. Jika jelang ramadan permintaan banyak, akibatnya barang pun tidak mencukupi akhirnya dibagi rata.Hal ini diamini oleh Karno petani bunga mawar lainnya. Bahwa jelang ramadan seperti saat ini para petani di desanya panen hasil. Jutaan rupiah mereka terima dari hasil tanam bunga mawar tersebut.        ” Disini itu mas kalau jelang ramadan panen uang dari penjualan bunga. Bahkan banyak permintaan yang tidak dapat kami layani karena saking banyaknya. Alhamdulillah pesanan datang dari Solo Jawa Tengah hingga Surabaya,”  terangnya.Berdasarkan kebiasaan, permintaan bunga mawar ini akan terus mengalir  hinga menjelang lebaran. Budaya nyekar kirim doa ini dilakukan warga sebanyak dua kali. Yaitu sebelum puasa dan jelang idul fitri. Ratusan juta uang mereka terima selama musim nyekar dari bertani bunga mawar ini. (Diskominfo/kontrib.nto/fa2/IKP1)Share this:TwitterFacebook

Berita


BUPATI MAGETAN TERIMA KUNJUNGAN KERJA MENTERI KEBUDAYAAN RI

12 Agustus, 2025

Usai menghadiri pemasangan panel kepala merak di monumen reog Ponorogo, menteri kebudayaan Dr....

Perintis Kemerdekaan, Tokoh Penting Dibalik Merdekanya Bangsa Indonesia

12 Agustus, 2025

Jatuh bangun bahkan kehilangan nyawa telah mereka pertaruhkan demi memerdekakan Bangsa Indonesia...

Para Perintis Kemerdekaan Patut Diteladani Perjuangannya Demi NKRI

12 Agustus, 2025

Para perintis kemerdekaan adalah mereka yang berjuang untuk mencapai kemerdekaan Indonesia sebelum...

Bupati Magetan Hadiri Pemasangan Panel Kepala Merak Monumen Reog Ponorogo

11 Agustus, 2025

Hari ini, Senin (11/08) bertepatan dengan hari jadi ke – 529 tahun Kabupaten Ponorogo,...

Magetan Ikuti Rakor Pengendalian Inflasi, Percepatan Pembangunan Pertumbuhan Ekonomi, Program 3 Juta Rumah dan Pembentukan Tim Tanggap Insiden Siber secara Daring

11 Agustus, 2025

Pemerintah Kabupaten Magetan ikuti Rapat Koordinasi (Rakor) Pengendalian Inflasi Daerah yang...