Ubah Persepsi, Kopali Adakan Kontes Ayam Hias Ekor Lidi
27 Maret, 2022
Tidak sedikit masyarakat beranggapan bahwa, ayam bangkok hanya dapat dijadikan sebagai ayam pertarung saja. Berkaitan dengan hal tersebut, Komunitas Pecinta Ayam Ekor Lidi Indonesia (Kopali) ingin mengubah persepsi itu. Hobi ayam bangkok dapat dinikmati dari segi keindahan, baik dari bagian tubuh, struktur, bulu, serta bentuk ekornya.“Jadi kami mengadakan kontes ayam hias ekor lidi, untuk mengenalkan kepada masyarakat bahwa ayam bangkok bisa dijadikan ayam hias juga, tidak hanya ayam petarung,” ungkap Riki Jamus, Ketua Umum Kopali saat ditemui di Kebun Refugia, Minggu (27/3).Mengenai perbedaan ayam bangkok petarung dan ekor lidi, Riki menjelaskan bahwa, ayam bangkok ekor lidi memiliki tulang ekor yang lebih kaku dan panjang seperti lidi. Sedangkan untuk ayam bangkok petarung, ekornya tidak kaku dan panjang.“Tulang ekornya itu kaku dan panjang. Dan itu pengaruh gen indukan. Jadi tidak semua ayam bangkok itu memiliki ekor lidi,” jelas Riki.Dari sisi harga jual. Tentu saja ayam hias ekor lidi memiliki nilai jual yang lebih tinggi dari pada ayam petarung. “Kalau ayamnya kalah kontes, harganya masih lah, bisa 5 jutaan karena ekornya. Beda sama petarung, kalau sudah kalah tanding ya harga jualnya paling 150 ribu,” tambah RikiKontes Ayam Hias Ekor Lidi hari ini skalanya nasional dan pesertanya berasal dari anggota Kopali di seluruh Indonesia. “Jadi, masing-masing komunitas Kopali daerah minimal mengirimkan 2 perwakilan. Untuk di konten di Magetan ini, ada 49 peserta ayam hias ekor lidi dari berbagai daerah di Pulau Jawa,” jelas Rendra Alqotama Gandi, ketua panitia kontes.Kopali juga akan mengadakan kontes-kontes lain, bergantian di daerah yang berbeda. “Nah, Magetan kan ikutnya Madiun Raya. Untuk kontes skala-skala kecil di daerah, komunitas pusat jelas mendukung. Toh, ini hobi yang tidak merugikan,” pungkas Riki.(Diskominfo / pub. fik / dok. fik / fa2/ IKP1)Share this:TwitterFacebook