Genjot Sosialisasi, Ubah Pandangan Masyarakat Magetan Tentang HIV/AIDS
18 Maret, 2022
Jumlah penderita HIV/AIDS di Kabupaten Magetan yang menjalani terapi ARV atau obat antiretroviral pada tahun 2022 ada 154 orang. Menanggapi adanya 2 penderita HIV/AIDS yang meninggal di awal tahun 2022—Bupati Magetan, Suprawoto mendukung berbagai Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) di Magetan yang berfokus pada HIV/AIDS untuk menggenjot sosialisasi.“Kan bersalaman dengan penderita HIV/AIDS tidak akan menularkan. Nah ini, perlu sosialisasi untuk mengubah pandangan masyarakat mengenai HIV/AIDS. Itu memang yang harus diperjuangan,” ungkap Suprawoto saat Berdialog dengan Ormas dan LSM di Ruang Jamuan Pendopo Surya Graha Magetan, Rabu (16/3).Dukungan Bupati Magetan menjadi hawa sejuk bagi aktivis peduli HIV/AIDS. Desi, seorang aktivis Jaringan Indonesia Positif (JIP) membagikan kekhawatiranya mengenai penderita HIV/AIDS yang ada di Magetan.“Stigma masyarakat adalah faktor pembunuh utama teman-teman penderita HIV/AIDS. Untuk itu, kami berusaha sosialisasi kepada masyarakat Magetan bahwa HIV/AIDS hanya menular lewat cairan kelamin dan darah. Jangan kucilkan dan diskriminasi mereka,” ungkap Desi.Desi menambahkan, masyarakat Magetan harus mengetahui penularan HIV/AIDS tidak bisa melalui cairan lainnya. Seperti keringat dan air liur tidak dapat menularkan. “Itupun bagi penderita yang virusnya masih terdeteksi. Jika virusnya sudah tidak terdeteksi berarti sudah tidak ada penularan u = u atau undetectable = untransmittable,” jelas Desi.Untuk mengubah pandangan masyarakat Magetan, Desi mengungkapkan bahwa Dinkes dan JIP dan LSM peduli HIV/AIDS telah melakukan sosialisasi. “Sosialisasi memang sudah kami lakukan. Namun perlu digenjot lagi. Untuk itu, kami menargetkan sosialisasi ke perkumpulan masyarakat dari berbagai lapisan di Magetan ini,” pungkas Desi.(Diskominfo / pub. fik /fa2/IKP1)Share this:TwitterFacebook