Berpotensi Jadi Desa Devisa, Pemerintah Kecamatan Panekan Mulai Mendata Pohon Kopi Liberika

15 Maret, 2022
Pemerintah Kecamatan Panekan mulai melakukan pendataan pohon kopi liberica, jenis kopi yang saat ini merupakan kopi langka. Keberadaan kopi liberika di sejumlah desa di Kecamatan Panekan menjadi berkah bagi warga desa karena Gubernur Khofifah Endar Parwansa sempat mengusulkan Desa Devisa terkait keberadaan kopi Liberika. Camat Panekan Dicong Maleleh mengatakan, pihaknya saat ini mulai melakukan pendataan keberadadn kopi liberika di sejumlah desa untuk dikembagkan dan di perbaiki kualitasnya sehingga nantinya bisa diusulkan menjadi desa devisa sesuai dengan usulan Gubernur Khofifah. “Ternyata kopi nagka itu ada. Di Desa Sukowidi itu ada sekitar 120 an batang. Belum di Ngiliran, Bedagung di Tapak juga ada,” ujarnya Selasa (15/03/2022).Dicong menambahkan, sejumlah desa di Kecamatan Panekan ratusan warga ternyata masih memelihara pohon kopi liberika. Menurut penuturan warga pohon kop liberika yang ada di kawasan Kecamatan Panekan berasal dari tanaman peninggalan jaman Belanda.” Itu memnag tanaman dari jaman Belanda dan ternyata masyarakat masih ada yang menanam,” imbuhnya.Masyarakat di Kecamatan Panekan sebenarnya lebih suka menanam kopi jenis jenis robusta atau kopi arabika karena produktifitas kedua jenis kopi tersebut lebih banyak dibandingkan kopi liberika atau kopi nangka jenis excelsa. Kopi jenis liberika memiliki pohon yang menjulangtinggi dan memiliki biji buah atau biji kopi lebih kecil dibandingkan jenis robusta atau arabika. “ Banyak yang ditebangi karena pohonnya tinggi dan buahnya besa tapi biji kopinya kecil, jadi warga enggan menanam kopi tersebut,” ucap Dicong.Saat ini sejumlah pemuda Karang Taruna di Desa Sukowidi mulai melakukan pengembangan bibit kopi liberika untuk ditanam kembali. “Kemarin di desa Sukowidi mengumpulkan bibit di bawah pohon itu diambilin mau ditanam lagi,” ucapnyaSebelumnya Gubernur Khofifah Endar Parawansa melihat potensi kopi liberika saat berknjung ke Magetan. Kelangkaan pasokan kopi liberika dunia menurut Gubernur bisa menjadi produk unggulan Kabupaten Magetan melalui Desa Devisa. Melalui Desa devisa para petani kopi akan mendapat pendampingan baik dari sisi desain maupun penjualan serta bantuan pembiayaan untuk pengembangan dan bantuan pemasaran produk tersebut.Selain keberadaan kopi liberika keberadaan anyaman bamboo juga bisa menjadi usulan untuk dijadikan desa devisa. Dengan diassesemennya Desa Devisa maka akan sangat membantu penguatan dari produk kreatif potensi lokal di desa yang akan berdampak kepada kesejahteraan pelaku pengrajin anyaman bambu.(Diskominfo/kontrib.rif/fa2/IKP1)Share this:TwitterFacebook

Berita


Visi Besar Presiden Prabowo, Putus Rantai Kemiskinan melalui Sekolah Rakyat

14 Juli, 2025

Awal Sekolah Rakyat Dilansir dari siaran pers Kantor Komunikasi Kepresidenan,  SR ( Sekolah...

RUPS Luar Biasa PT. BPRS Magetan Bahas Evaluasi Kinerja dan Penguatan Tata Kelola

14 Juli, 2025

Bupati Magetan Nanik Sumantri mengikuti Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Luar Biasa PT. BPRS...

Rakor Pengendalian Inflasi Hari Ini Cermati Anomali Kenaikan Harga Beras, MinyakKita dan Evaluasi Program 3 juta Rumah

14 Juli, 2025

SobatKom Pemerintah Kabupaten Magetan kembali mengikuti Rapat Koordinasi (Rakor) terkait...

Sambut Tahun Baru Islam 1447 H, Ribuan Muslimat NU Magetan Hadiri Pengajian Akbar di Plaosan

13 Juli, 2025

Penuh semangat menyambut Tahun Baru Islam 1447 Hijriah, ribuan jamaah dari PC Muslimat NU...

Kominfo Magetan Ajak Media Ekspedisi ke Gunung Lawu

12 Juli, 2025

Magetan – Ada yang berbeda dari aktivitas Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Kabupaten...