Pemerintah Percepat dan Perluar Cakupan Vaksinasi COVID-19.
14 Februari, 2022
Usaha pemerintah dalam mengeliminir dampak terburuk pandemic Covid-19 baik dari sisi kesehatan maupun sosial ekonomi terus berlanjut, dengan terus mendorong usaha vaksinasiPemerintah Indonesia terus berupaya memperkuat upaya pencegahan guna meminimalisir dampak terburuk pandemi COVID-19 baik dari sisi kesehatan maupun sosial ekonomi lainnya, salah satunya dengan terus mendorong upaya vaksinasi.Dilansir dari infopublik.id, Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dr. Siti Nadia Tarmizi M.Epid Minggu (13/2/2022), menyatakan bahwa pasien yang memiliki komorbiditas dan belum mendapat vaksinasi lengkap menyumbang angka terbesar dalam total korban meninggal akibat Covid-19. Berdasarkan data Kemenkes pada periode 21 Januari hingga 8 Februari 2022 menunjukkan dari 487 pasien COVID-19 yang meninggal, 66 persen di antaranya belum divaksinasi lengkap.“Pemerintah terus berjuang keras untuk mencegah lebih banyak lagi korban yang terjadi, salah satunya dengan mendorong vaksinasi. Vaksinasi, terutama bagi lanjut usia (lansia), orang yang memiliki komorbid, dan anak-anak harus dipercepat dan diperluas,” jelas Nadia.Nadia kemudian melanjutkan vaksinasi telah terbukti secara ilmiah mampu mengurangi risiko tertular dan kematian akibat terinfeksi COVID-19. Hingga saat ini vaksin COVID-19 yang digunakan di Indonesia masih memiliki efektivitas yang baik untuk memproduksi antibodi bagi varian COVID-19 apapun termasuk Omicron.Adapun langkah-langkah yang dilakukan pemerintah untuk mengontrol supaya korban bisa lebih sedikit sedikit adalah, pembatasan sosial, meningkatkan testing, tracing, dan treatment, serta mempersiapkan RS dan tenaga kesehatan.Jumlah pasien COVID-19 yang dirawat di rumah sakit tetap terkendali. Pada Minggu (13/2) pukul 18.10 WIB, pasien yang dirawat di rumah sakit secara nasional di 31 persen, naik hanya satu persen dibanding Sabtu (12/2/2022).Terkait kebutuhan oksigen di dalam negeri, Kemenkes berkolaborasi dengan pihak swasta serta juga pemerintah negara lain, dengan menyebarkan 18.000 oksigen konsentrator ke 34 provinsi. Selain itu Kemenkes juga tengah membangun 36 generator oksigen, 20 di antaranya sudah terinstalasi di berbagai provinsi di Indonesia dan jumlah ini masih akan terus bertambah, ungkap NadiaUntuk menekan kasus kematian menjadi lebih banyak lagi, Kemenkes telah menetapkan kebijakan agar hanya masyarakat yang bergejala sedang hingga kritis atau yang memiliki komorbid saja yang dirawat di rumah sakit. Sehingga , pasien yang bergejala ringan dihimbau untuk melaksanakan isolasi mandiri (isoman) di rumah atau isolasi terpusat (isoter) di tempat-tempat yang disediakan pemerintah seperti di RSDC Wisma Atlet, Rusun Nagrak, Ngawi, dan Pasar Rumput di Jakarta, jelas Nadia.Dalam masa isoman maupun isoter, Kemenkes memberikan layanan konsultasi kesehatan secara gratis baik melalui platform telemedisin maupun dari petugas kesehatan yang ada di puskesmas. Selain itu, katanya, Kemenkes juga menyediakan paket obat dan multivitamin bagi pasien isoman dan isoter secara gratis agar segera pulih. Dan yang terpenting masyarakat juga diharus tetap memperketat protokol kesehatan dan laksanakan vaksinasi COVID-19.“Masyarakat diimbau agar memperkuat protokol kesehatan untuk menjaga diri dari tertular COVID-19. Lengkapi vaksinasi dan lakukan vaksinasi booster apabila sudah saatnya menerima booster,”pungkas Nadia .(diskominfo/source:infopublik.id/pub.fa2.dok.kemenkes/IKP1)Share this:TwitterFacebook