Pemkab Magetan Jemput Anak dan Ibu Pekerja Migran di Karantina Surabaya
28 Januari, 2022
MAGETAN – Pemerintah Kabupaten Magetan, lewat Satgas Penanganan Covid 19, jemput seorang ibu dan anaknya, Pekerja Migran Malaysia, setelah mendekam selama sepekan di Karantina, Surabaya, untuk di pulangkan di Desa Kentangan, Magetan.Nurul Offi (5) dan Rosdiana (33) anak dan ibu, warga Desa Kentangan RT3/RW1, Kecamatan Sukomoro, Kabupaten Magetan, di jemput tim Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Magetan, setelah dinyatakan negatif covid 19 dan menjalani karantina sepekan di Surabaya.Ketua Harian Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Magetan, Ari Budi Santosa, ikut menjemput di tempat karantina di Surabaya membenarkan dan keduanya sudah di pulangkan di desa asal di Kabupaten Magetan.“Ibu dan anak ini pekerja migran dari negara Malaysia, kita jemput setelah keduanya menjalani swab hasilnya negatif dibolehkan pulang dari karantina di Asrama Haji, Sukolilo, Surabaya,”kata Ari Budi Santoso, Jumat (28/1).Dikatakan Ari, sampai di Magetan keduanya hanya didata, kemudian diantar kealamat asal PMI itu i wilayah Kecamatan Sukomoro, Kabupaten Magetan.“Kasihan mereka pingin segera pulang. Lagian sudah menjalani karantina sepekan di Surabaya, disini hanya mencocokan identitas. Tes swab ulang di Surabaya kan sudah waktu mau pulang ke Magetan,”kata Ari.Kedatangan ibu dan anak, Rosdiana dan Nurul Offi warga Desa Kentangan itu dari Malaysia mengunakan pesawat bernomor pesawat MH 871, 22 Januari 2022 lalu. Setelah di cek kesehatan, keduanya menjalani karantina di Asrama Haji, Surabaya selama sepekan.“Kedua orang ibu dan anak asal Magetan itu bekerja di Malaysia dengan menggunakan paspor XD 810781 dan ibunya, XD810765. Satgas Penanganan Covid 19 Kabupaten Magetan, sejak awal pendemi, biasa menjemput warganya yang bekerja sebagau pekerja migran,”ujar Ari Budi.Pelepasan kedua ibu dan anak pekerja migran Malaysia dilakukan di stadion Ki Mageti, Magetan, yang sejak awal pandemi dijadikan kantor Satgas Penanganan Covid 19 Kabupaten Magetan. “Kami antar sampai alamat, agar keduanya juga bisa nyaman. Begitu juga dengan tetangganya yang mengetahui keduanya datang dari luar negeri,”tandas Ari Budi.(Diskominfo/kontrib:dy/fa2/IKP1)Share this:TwitterFacebook