Paving Haus Buatan Siswa SMK Yosonegoro Ini Mampu Berfungsi Sebagai Bio Pori Pencegah Banjir
28 Januari, 2022
Siswa Desain Pemodelan dan Informasi Bangunan SMK Yosonegoro berhasil membuat batako paving poros yang efisien mengatasi genangan. Siswa Kelas XII SMKN Yoso Negoro Tony Romansyah mengatakan, ide awal pembuatan batako paving poros atau disebut paving haus berawal dari salah satu lokasi disekolahnya yang selalu tergenang air saat musim hujan tiba. “ Di sekolah bagian Timur itu selalu tergenang kalau musim hujan. Dari situ kami mencoba bagaimana caranya mengurangi atau menghilangkan genangan tersebut,” ujarnya.Dari ide menghilangkan genangan air, Tony Romansyah bersama ke 3 rekannya Natalia Pratama, Andre Romadhon dan Agus Dwi Cahyo kemudian melihat sejumlah limbah bangunan berupa krikil dari pembangunan gedung sekolah. Tony dan rekannya juga melihat banyak serbuk besi dari hasil praktek di bengkel sekolah yang tidak dimanfaatkan. Mereka kemudian mencoba membuat paving poros atau disebut paving haus yang kuat dan mampu menyerap air lebih banyak dibandingkan dengan paving blok yang biasa di jumpai. “Di bagian sekolah sebelah Timur ada pembangunan untuk bengkel, kebetulan disana banyak kerikil berserakan, dari perbengkelan disana banyak serbuk besi yang tidak terpakai. Kita akhirnya mempunyai ide membuat paving poros,” imbuh Tony.Percobaan pertama pembuatan paving poros ala siswa SMK Yosonegoro sempat gagal karena belum menemukan adanya campuran yang pas antara kerikil, serbuk pasir dan semen. Pada percaobaan yang kedua kali, mereka kemudian menemukan campuran yang dirasa pas untuk mempertahankan kekuatan dari paving poros yang mereka buat. “Kami berupaya menambahkan serbuk besi untuk menambah kekuatan tekanan tapi dari segi porosinya tidak mempengaruhi kekuatan posorsinya agar bisa menyerap air,” ucapnya.Paving poros mampu enjadi bio pori yang ramah lingkungan.Keistimewaan paving poros buatan siswa SMK Yosonegoro adalah mampu menjadi bio pori yang ramah lingkungan karena dibuat dari limbah bangunan. Daya serap air dari paving poros yang dibuat SMK Yosonegoro juag lebih banyak dibandingkan dengan paving biasa yang terbuat dari campuran pasir dan semen yang umum ditemukan. “ Ada kemampuan serap yang tinggi sehingga kita sebut paving haus. Kalau paving konvensional itu kan campuran bahan halus jadi lebih padat, kalau paving ini campurannya kasar dan bahan pengikat tidak terlalu banyak jadi bagian dalam berongga. Kalau ada air hujan turun air bisa langsung terserap,” Kata Tony.Dengan paving poros buatan siswa SMK Yosonegoro, Tony Romansyah berharap bisa dimanfaatan oleh masyarakat dan bisa dikembangkan lebih lanjut mengingat saat ini banyaknya kasus banjir di sejumlah daerah dikarenakan masih kurangnya kawasan resapan air hujan. Dengan batako paving poros buatan mereka diharapkan akan mampu membantu pemerintah mengatasi hal tersebut.”Dengan paving poros ini sirkulasi air bisa lebih lancar sehingga bisa mencegah genangan air karena air segera terserap tanah,” jelas Tony.Bupati Magetan Suprawoto yang hadir dalam kegiatan HUT SMK Yosonegoro memberikan apresiasi terhadap batako paving poros buatan para siswa. Bupati Magetan Suprawoto mengatakan, inovasi siswa SMK Yosonegoro patut diajungi jempol mengingat diusia mereka yang masih muda, mereka telah menghasilkan inovasi dibidang bangunan. (Diskominfo/kontrib:rif/fa2/IKP1)Share this:TwitterFacebook