Dari Beternak Cacing, Joko Siswanto Mengembangkan Peternakan Terpadu
16 Februari, 2023
Dari Beternak Cacing, Joko Siswanto Mengembangkan Peternakan Terpadu.Dari usaha budidaya cacing, Joko Siswanto warga Desa Baleasri Kecamatan Ngariboyo Kabupaten Magetan berhasil mengembangkan peternakan ” terpadu”. Budidaya cacing menurut Joko berawal dari upaya membantu warga yang kesulitan memanfaatkan kotoran sapi yang selama ini justru mencemari sungai. ” Awalnya kita mencari solusi bagaimana memanfaatkan limbah kotoran hewan agar tidak terjadi pencemaran dengan membuat budidaya cacing. Apalagi komoditas cacing itu menjanjikan dipasaran untuk obat obatan, kosmetik dan pakan alternative yang sehat untuk budidaya ikan dan lain sebagainya, karena kandungan protein yang tinggi, ” ujarnya.Joko kemudian menambahkan, selain menghasilkan cacing budidaya cacing juga menghasilkan kascing yang bisa dimanfaatkan untuk pupuk dengan kualitas pupuk terbaik. Dari hasil percobaan menanam sayuran dan rumput di sekitar rumahnya menghasilkan rumput dengan kualitas baik yang dimanfaatkan untuk pakan kelinci. ” Awalnya kita nyuruh warga untuk memanen rumput akhirnya kita mencoba untuk memanfaatkan sebagai pakan kelinci dan hasilnya cukup memuaskan, ” Katanya.Joko Siswanto juga memanfaatkan hasil budidaya cacing sebagai makanan utama budidaya ikan yang dipelihara disekitar rumahnya. Ada 6 kolam terpal yang dibudidayakan baik ikan lele, ikan nila dan ikan gurame dengan memanfaatkan hasil budidaya cacing. ” Untuk pakan ternyata lebih murah dengan memanfaatkan cacing hasil budidaya kita. Kita memberikan pakan ikan itu 60 persen cacing dan 40 persen itu menggunakan pelet. Hasil ikannya lebih cepat besar dan lebih sehat karena pakan nya organik, ” Ucapannya.Tak hanya memanfaatkan sendiri pengetahuannya dalam budidaya cacing, Jooo Siswanto juga mengajak karang taruna maupun pemuda di Magetan dengan memberikan pelatihan gratis pengembangan budidaya cacing untuk peternakan terpadu. Dengan peternakan terpadu yang dilaksanakan dia mengaku memiliki keuntungan kemandirian usha karena tak harus bergantung kepada pakan pabrikan yang saat ini harganya melambung tinggi.(Diskominfo / kontrib.skc / fa2 / IKP1)Share this:TwitterFacebook